Polri Targetkan Ungkap 10 Penembakan di Papua

Metrotvnews.com, Jakarta: Penembakan di Papua yang marak terjadi belakangan ini menjadi sorotan publik. Polri telah menangkap sejumlah tersangka rentetan penembakan itu. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan Polri. Kepolisian memiliki target akan mengungkap 10 peristiwa penembakan yang terjadi sejak Mei.
"Sekali lagi optimalkan penegakan terutama kasus terakhir pada akhir Mei sampai awal Juni, ada 10 kasus dan itu jadi target kita selesaikan," ujar Kapolri Timur Pradopo di sela-sela acara pengobatan gratis di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (23/6).

Sebelumnya, rentetan penembakan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) menghantui masyarakat Papua, khususnya Jayapura. Pasalnya, sebagian besar penembakan itu terjadi di wilayah Ibu Kota provinsi itu. Latar belakang korbannya pun bermacam-macam, mulai dari guru, tukang ojek, sampai wisatawan asing.

Beberapa waktu lalu polisi telah menangkap empat orang, satu di antaranya ditembak mati karena diduga kuat terlibat sejumlah penembakan di Jayapura. Mereka adalah kakak beradik Buchtar Tabuni dan Mako Tabuni serta dua pengikut mereka, JW serta C.

Mako ialah eksekutor dari penembakan warga negara Jerman yang sedang berlibur di Pantai Base G, Jayapura. Berdasarkan dari uji balistik, senjata api jenis revolver (Taurus) miliknya juga terbukti digunakan dalam penembakan satpam sekaligus tukang ojek di depan Universitas Cenderawasih.

Namun, sebagian besar kasus penembakan oleh OTK yang terjadi sebelum Mei belum terungkap. Sebut saja, kasus penembakan mantan Kapolres Mulia Kompol (Anumerta) Dominggus Oktavianus Awes, pada pukul 11.30 WIT, 24 Oktober 2011. Hingga saat ini, pelakunya belum juga tertangkap.

"Jadi begini ya, kita sedang konsentrasi bahwa apa yang jadi keresahan masyarakat terutama gangguan keamanan, perbuatan melanggar hukum, khususnya penembakan yang beberapa kali terjadi mulai akhir Mei, saya kira itu terus kita lakukan," jelas Timur.

Adapun Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Sutarman, beberapa waktu lalu, mengatakan polisi telah mengetahui jaringan-jaringan para pelaku penembakan. Namun, polisi belum dapat melakukan penangkapan karena harus mempertimbangkan segala aspek, salah satunya aspek sosial.

Dia khawatir akan terjadi kerusuhan seperti yang terjadi saat penyergapan Mako Tabuni. Setelah Mako dilumpuhkan, pendukungnya melakukan pembakaran sejumlah bangunan dan penembakan empat warga sipil.(MI/BEY)
Share this movie :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AWEIDA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger